Pages

Friday, January 28, 2022

Selamat Tinggal Musim Hujan dan Selamat Datang Musim Kemarau

Bagaimana cuaca hari ini? menyenangkan?

Di tempatku, hari ini terasa sangat panas, terik matahari terasa menusuk kulit, udara terasa sangat kering. Pertanda musim kemarau telah tiba.

Bagi kita yang tinggal di negara tropis, untuk memperhatikan cuaca sungguh terasa sangat membosankan. Hanya ada pilihan dingin dan panas.

"Kalo gak hujan, ya panas"

Aku tahu, mungkin sebagian dari kamu berfikir, "kalo aja Indonesia punya empat musim kaya di luar negeri, enak kali ya?"

Menurutku, jika Indonesia punya empat musim, mungkin kamu tidak merasakan apa yang kamu rasakan sekarang. Nikmatnya buah pisang yang hanya tumbuh di negara tropis misalnya, jadi harus tetap bersyukur ya teman-teman.

Oke, balik lagi tentang musim kemarau di bulan januari. Ada sebuah teori abal-abal atau mungkin ini beneran teori aku juga kurang yakin, tentang kapan musim dimulai dan berakhir di Indonesia. Kalian mungkin pernah dengar bahwa katanya bulan dengan akhiran "ber" adalah bulan musim penghujan. Yaitu bulan Oktober, November dan Desember.

Berangkat dari teori yang entah darimana itu aku memperhatikan perubahan musim di awal Januari lalu. Seharusnya Januari sudah mulai musim panas bukan? tapi faktanya langit malah makin semangat menurunkan hujan. Lalu apakah teori ini tidak bisa dipercaya? atau ini hanya akhibat dari pemanasan global? aku juga tidak mengerti.

Sampai akhirnya hari ini aku merasa cuaca tiba-tiba berubah menjadi sangat panas, lebih panas dari pada hari-hari sebelumnya. Jam 12 siang matahari terlihat makin garang, debu jalanan terlihat beterbangan, bau matahari dan keringat terasa seperti bercampur di udara, bahkan untuk keluar rumah di siang hari saja butuh niat dan alasan yang sangat penting. 

Kemudian aku berfikir, mungkin hujan di awal Januari kemarin adalah hujan perpisahan.